Patut dipuji perjuangan anak-anak skuad Iwaro FC “A” dalam menyelesaikan pertandingan 2X45 menit ditambah perpanjangan waktu 2X15 menit, walaupun skor akhir mengalami kekalahan tipis 1-2 dari lawan mainnya MannaBakery FC dalam pertandingan sistem gugur DANLANUD CUP pada tanggal 10 Juli sore.

Menit-menit awal babak pertama Iwaro FC “A” mengembangkan permainannya dan menekan lawannya, sehingga banyak peluang yang belum dapat membuahkan gol. Sekitar menit ke 15 babak pertama dari proses penyerangan lewat sayap kirinya Iwaro FC “A” dapat memanfaatkan peluang tersebut sehingga membuahkan hasil gol, skor 1-0 ini bertahan sampai babak pertama.

Pada babak ke dua hampir dikatakan permainan saling menyerang dan balas menyerang dengan tempo cepat, dan pada akhirnya salah satu penyerang dari MannaBakery FC terkena sliding oleh pemain belakang Iwaro FC tepat di daerah kotak penalty, hadiah penalty diberikan kepada MannaBakery, namun kesempatan tersebut tidak dapat dimanfaatkan dengan baik, tendangan penalty meluncur di atas mistar gawang Iwaro FC. Tetapi pada ¾ permainan babak ke dua Iwaro FC diberi hukuman penalty kembali akibat salah seorang pemain belakang terkena hands ball di kotak penalty, kesempatan ini tidak disia-siakan kedua kalinya oleh MannaBakery dan skor menjadi imbang 1-1 sampai babak kedua berakhir.

Sistem gugur mengharuskan ada yang menang, sehingga dalam peraturan yang telah disepakati apabila skor imbang diberi tambahan waktu 2X15 menit. Dalam waktu 2X15 menit inilah Iwaro FC “A” kemasukan 1 gol sehingga skor akhir menjadi 1-2 untuk MannaBakery FC. Namun secara keseluruhan permainan untuk kedua klub ini dapat dikatakan pertandingan yang seimbang, walaupun dilihat dari skor akhir Iwaro FC “A” mengalami kekalahan tipis 1-2 dari MannaBakery.

Terlepas dari kekalahan tersebut, yang pasti Iwaro FC telah memperlihatkan permainnanya dihadapan publik persepakbolaan di Kab. Mimika ini.

Kekalahan tidak berati kekalahan segalanya, kekalahan merupakan pengumpulan energi-energi motivasi, pengalaman (experience), emosional, potensi diri dsb, yang pada suatu saat akan seperti busur ditarik dan melesat seperti anak panah menuju sasarannya.

Kekalahan merupakan pengalaman dan pengalaman merupakan guru sejati, dan guru sejati adalah yang selalu terus menerus menempa diri kita sehingga akhirnya menjadi sesuatu kekuatan yang utuh, dan inilah point yang patut dipetik belajar dari pengalaman (Experiential Learning).

Baik, kita tunggu debut lain dari Iwaro FC “B”.
Bravo Iwaro FC.......


0 komentar: